Reysa mengeratkan mantelnya, berusaha melindungi suhu tubuhnya agar tetap hangat. Musim gugur telah tiba di Sapporo, Reysa dapat mengamatinya melalui daun-daun yang berguguran di atas tanah. Kaki kecil Reysa menghentak-hentakkan tanah, tak sabar menunggu kehadiran seseorang. Tidak butuh waktu lama, seorang pria dengan tinggi 180 centimeter berjalan di bundaran kenzi. Reysa buru-buru mengejarnya dalam jarak aman. Sebuah nametag bertuliskan Dirga tertempel di bagian kanan jas yang dikenakan sang pria. Reysa berusaha meredam suara sepatunya yang enggan berdamai dengan guguran daun. Dirga, seperti biasa, tidak berkeberatan dengan adanya Reysa di belakangnya. Dua minggu berlalu sejak Ia menyadari bahwa ada seorang gadis berusia tiga tahun lebih muda darinya yang senang menguntitnya dari belakang. Awalnya Dirga risih dan berkeberatan dengan hal itu, namun kini ia telah terbiasa dengan kehadiran Reysa.
Reysa hendak memutar kembali ke jalan semula ketika Dirga telah sampai di Ezo, namun tiba-tiba sebuah tangan menahan lengannya. "Hanya seperti ini saja? Mau sampai kapan kau terus begini?" tutur pria yang menahan lengannya. "Kupikir kau bisa melakukan sesuatu untukku lebih dari sekedar menguntitku setiap hari, benar kan?" Reysa terpaku pada sosok di hadapannya. "Aku beri kesempatan untukmu ... You can love me more than this ... " tuturnya ringan sembari tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipinya. Reysa pun membalas senyumnya, terhipnotis oleh pesonanya seketika.
END
[#FF2in1] ~ Flash Fiction 2in1 Sesi 06 Maret 2013 (1)
0 komentar:
Posting Komentar