“We’re finally here,” tutur Min Guk
“Since we had a really hard time to get here ...” kalimat Yoon Hoo menggantung seiring ia mendekat ke arah pinggir pantai. Kedua bola matanya nyaris keluar dari tempatnya.
“Look at the sea and feels the wind blows so fascinating,” Junsu merentangkan kedua tangannya di depan Pantai Kuta.
Yap! Bukan Jeju, melainkan di Bali ketiga laki-laki itu menghabiskan tiga hari liburnya. Junsu, Yoon Hoo dan Min Guk berencana menghabiskan libur chuseok, korean traditional harvest days, di Pulau Jeju namun mereka kehabisan tiket pesawat pada hari keberangkatan karena ulah Junsu yang tidak bisa memperbaiki kebiasan buruknya yaitu telinganya tidak peka suara alarm saat tidur alias kesiangan! Di negara asalnya sana, orang-orang menanti perayaan chuseok bersama keluarganya. Karyawan kantor seperti mereka akan pulang menuju daerah asalnya, entah di pinggiran Seoul ataupun ke desa-desa seperti Mokpo. Namun tidak untuk tiga lelaki yang nyaris menyentuh usia kepala tiga itu. “Its time to relax,” kata Min Guk. Ketika orang-orang berbondong pulang, mereka justru pergi sangat jauh. “Kau tahu apa bedanya pantai dan kantor?” tanya Junsu. “Pantai adalah sumbu positif, kantor adalah sumbu negatif. Kau harus bisa menyeimbangkan hidupmu,” jawabnya sendiri. “Why both of them are so different?” tutur Yoon Hoo lemah.
end.
0 komentar:
Posting Komentar