Kaki kecil Reysa tak mampu mengejar langkah-langkah besar Dirga. Setiap Dirga berhenti berjalan, menikmati sajian mata di kanan-kiri jalan berupa penjual aksesoris, seketika itu juga Reysa membalikkan badannya ke belakang. Gadis bersyal biru laut itu terlalu malu untuk berjalan berdampingan dengan Dirga. Sejak pertama kali mereka menjalin sebuah ikatan itu, tak pernah sekalipun Dirga mengajaknya untuk pergi berdua layaknya sepasang kekasih biasa. Reysa hanya bisa menatap Dirga dari jauh. Reysa hanya bisa melihat Dirga di tengah gerombolan wanita yang memujanya dengan memendam cemburu yang tidak bisa ia ungkapkan. Sore ini adalah kali pertama Dirga dan Reysa menghabiskan waktu bersama. Dirga mengambil sebuah jam tangan mini berwarna biru langit dan memandangnya dengan tatapan ingin. Saat itu jantung Reysa berdetak tak tentu, berharap jam tangan mini itu akan berakhir menjadi miliknya. Namun, pemikiran itu segera hilang karena Dirga buru-buru meletakkan jam tangan mini itu kembali ke tempatnya. Dirga kembali berjalan ke depan, berusaha menghiraukan penjual yang menaik-nariknya di kiri kanan jalan. Reysa dengan sedikit tergesa mengikutinya di belakang. Reysa mengikuti dari belakang dengan senyum terkembang di wajahnya. Sekalipun sebentar, gadis itu sangat bahagia bisa berjalan bersama seseorang yang amat dicintainya. Teramat sangat bahagia.
Image source : google
0 komentar:
Posting Komentar