Pages

Mahasiswa, Tidak Hanya Sekedar Nama

Pernah suatu ketika, ada seorang mahasiswa UI yang melakukan riset di daerah Riau untuk meneliti deforestasi hutan. Dengan anehnya, mahasiswa itu sangat diperlakukan sangat istimewa oleh masyarakat sekitar mulai makan, minum, tempat tinggal disediakan begitu istimewa. Lalu mahasiswa itu bertanya kepada warga, ”Mengapa saya diperlakukan sangat istimewa tempat ini?” salah seorang penduduk menjawab, ”Karena kamu MAHASISWA !, kami hanya menggantungkan harapan ke kamu sebagai seorang mahasiswa, deforestasi hutan di daerah ini begitu gencar, kami kehilangan mata pencaharian, jika dibiarkan, maka sangatlah mungkin tempat tinggal kami juga akan hilang, maka dari itu, kami berharap mahasiswa untuk dapat bergerak, menyelamatkan kami!”

See? Inilah mahasiswa di mata masyarakat. Disegani keberadaan dan statusnya. Saya sangat terharu mendengar kisah ini. Betapa malunya saya, mahasiswa yang walaupun notabene masih baru, jika dibandingkan dengan mahasiswa-mahasiswa yang memang Maha atau lebih. Idealnya seorang mahasiswa memang seperti itu. Orientasi mahasiswa tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi bangsa dan negara. Dalam era orde baru, mahasiswalah yang menjadi pemecah segala permasalahan. Selama itu pula mahasiswa menjadi pembaharu di segala bidang dan menunjukkan eksistensinya sebagai cendekiawan-cendekiawan muda penerus bangsa. Hal itulah yang seharusnya sekarang kita perlihatkan, lakukan dan realisasikan.

Mahasiswa, kita, memiliki beberapa hal yang tidak dipunyai orang lain. Hal-hal tersebut yang akan membawa Indonesia menjadi lebih maju dan sukses dari sekarang jika kita merealisasikannya dengan benar. Pertama : Idealisme. Berawal dari idealismenya yang kritis terhadap persoalan-persoalan, dan dengan kreatifitasnya memberikan solusi-solusi dari persoalan yang ada. Tak jarang solusi yang para mahasiswa hasilkan merupakan hal-hal yang tak terpikirkan sebelumnya oleh generasi yang lebih tua. Banyak terobosan baru yang mahasiswa lahirkan, karena paradigma berpikir yang berbeda. 

Kedua : Intelektualitas, kecerdasan dan penguasaan wawasan keilmuan. Ilmu dan wawasan yang dimiliki selain akan memperluas cakrawala pandangan, juga memberikan bekal teoritis maupun praktis dalam pemecahan masalah. Seorang mahasiswa akan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah yang ada yang pada masa dahulu pernah ditemui manusia dan dirumuskan dalam berbagai teori pemecahannya. Atau, jika hal yang ada belum pernah ditemui sebelumnya, maka mereka sudah memiliki bekal yang metodologis dan sistematis tentang bagaimana cara menemukan pemecahan problem-problem yang ada.

Dengan kedua hal tersebut, mahasiswa dituntut untuk memberikan “sesuatu” sebagai tanda bhaktinya kepada negara dan bangsa. Karena mahasiswa merupakan titik pas dan titik mati bagi sebuah perubahan yang lebih baik. Mahasiswa sangat disegani eksistensinya dan dipercayai kredibilitasnya. Untuk itu, mahasiswa memiliki tanggungjawab yang besar atas berjalannya roda pemerintahan negara kita. Tidak hanya sebagai agent of change tetapi creator of change. Tidak hanya mahasiswa sebagai sebuah status atau nama tetapi bukti nyata dan realita eksistensi diri.



***


Daftar Pustaka
http://iyano.wordpress.com/2010/05/26/wujud-aktif-mahasiswa-dalam-pembangunan-bangsa/ diakses pada tanggal 16 September 2011
http://www.anakui.com/2010/02/23/peran-mahasiswa-indonesia-paling-ideal-creator-of-change-iron-stock-social-control-moral-force/ diakses pada tanggal 16 September 2011

***
Lagi, sebuah tulisan yang lahir karena keterpaksaan hahahaha. Tulisan yang ini lahir pada saat event FM2GM, dan karena folder handwriting saya penuh jadi tak post deh. Gemes liat tulisan tapi nggak dipublish tu, tapi nggak mau juga sih dipost eman-eman je hehehe. Kan lumayan tu bisa diikutkan ke lomba apa kek gitu hahahaha #abaikan


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Thipposite. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online