Pages

PROFIL ARIE ITEM, sarjana hukum yang nyasar sampai ke Jogja
Sewaktu saya masih duduk di bangku kelas X di SMAN 1 Yogyakarta, saya mendapatkan kesempatan untuk mewawancari salahseorang penyiar radio ternama di Jogja. Dia adalah Arie Item. Seorang penyiar radio di Yasika FM. Arie Item atau Anak Agung Ari Cahya Wibawa merupakan lulusan dari fakultas Hukum, Universitas Atmajaya, angkatan 2004. Ari Item merupakan kelahiran Bali 16 juni 1985 .Ia memiliki perangai yang ramah dan terbuka. Arie menceritakan berbagai macam hal berkenaan dengan hidupnya di Jogja maupun tempat asalnya yaitu Bali. Ia juga curhat tentang keinginan keinginannya yang masih ingin ia wujudkan sampai sekarang. Dan salahsatunya ialah melanjutkan sekolah. Ia juga mendefinisikan “pendidikan” sebagai proses pembelajaran yang bukan hanya mengatasnamakan ilmu konvensional tetapi juga harus diimbangi dengan pembelajaran organisasi. Pendidikan sih penting, kasian ya, masa hidup dihabisin sama dunia perkampusan yang monoton, nggak cuma belajar doang dong, harus diimbangi dengan organisasi.Pengen banget ngelanjutin S2 pariwisata, atau nggak Magister Humaniora. Tuturnya.
Ia juga turut menceritakan bagaimana pengalamannya dalm membagi waktu antara pendidikan serta pekerjaan yang ia lakoni. “Paling berat itu waktu SMA sama kuliah, kalo sekarang aku masih bisa santai, kalo dulu, kalo ada les pulang sekolah, kalo siaran paling malam, kalo kuliah juga gitu aku ambil jadwal yang kira-kira nggak bentrok sama kuliah, kamu kapan bisa, disini fleksibel, jadwalmu apa... dibagi, kebetulan kuliahku pagi-sore, pulang jam 2, jam 3 langsung siaran, jadi nggak masalah, paling bolos 1 kali-2 kali. Tapi dosennya sudah tahu, senengnya aku itu...jelasnya. Ia pun turut menuturkan ketertarikannya dalam bidang hiburan sangatlah besar .Kini ia memiliki planning untuk belajar lebih dalam lagi mengenai PR (Public Relation), juga Relation Officer. Dan ketika ditanyai mengenai harapan harapan di kemudian hari, dengan santainya Arie menjawab,” Karier, jodoh, sama keluarga, uang nggak tebel-tebel amat, nggak tipis-tipis banget, cukuplah.
Beberapa hari yang lalu sebelum janji wawancara yang telah dibuat ,konon Arie sedang mengikuti tes penerimaan kerja di Jakarta. Hemm, apa Arie bosan ya jadi penyiar? (thinking). Ketika ditanyai masalah ini Arie hanya menjawab ,Sempet, sekarang juga boring, hari ini, udah lama disini, takut stuck sama ide, mandeg, takutnya kita nggak bisa mikir, nggak berkembang, udah 9 tahun siaran di radio, takut ngga bisa berkembang, nantinya apa mesti yang kulakukan. Jenuh, jenuhnya abis ini, biar nggak monoton.Selidik punya selidik, ternyata Arie pernah menjadi wartawan selama satu tahun di Bernas,dan pernah menjadi redaktur. Ia juga bercerita semasa kecilnya ia sempat bercita cita menjadi seorang artis. Namun seiring berjalannya waktu ia mulai tertarik dengan dunia kedokteran. Untuk sekarang, ia sudah tidak bercita-cita lagi untuk menjadi seorang artis , dia ingin membuat suatu usaha kecil-kecilan untuk menambah penghasilannya ( jadi penyanyi aja, mas… hihihi). Sewaktu ditanya bisa menyanyi atau tidak dia jadi ketawa nggak jelas, dan menolak berkali kali kalo disuruh nyanyi (halah) tapi kalau rekamannya dimatikan ,dia malah jadi nyanyi nyanyi nggak jelas gitu (doh).
Anak Agung Ari Cahya Wibawa juga menuturkan suka dukanya selama tinggal di Jogja. Ia menuturkan bahwa selama ia tinggal di kota Gudeg ini lebih banyak suka dibandingkan dukanya. Alasannya karena ia benar benar berkumpul dengan orang orang yang ia inginkan yaitu berhubungan dengan dunia entertainment. Ia pun juga menyebutkan dukanya selama berada di Jogja salah satunya yaitu kangen sama ibu .Pria yang ingin sekali menjadi seorang presenter seperti Choki Sitohang ini mengatakan bahwa intensitasnya jadwal pulang kampungnya dapat dikatakan kurang, hanya setahun sekali. Tapi di balik semua kesibukannya di dunia entertainment, dia sangat menikmati kegiatannya sekarang ini di Jogja. Kita doakan saja semoga ke depannya Mas Arie akan selalu sukses .










0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Thipposite. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online