8 April 2011, tepatnya hari Ahad. Aku mengikuti Olimpiade Akuntansi yang diselenggarakan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi. Kenapa aku menulis di blog lomba ini? Karena lomba ini lain daripada yang lain Saudara Saudara! Bayangkan saja gejenya puooollllll! Pertama, biayanya muahal Rp.250.000 Bah itu termasuk lomba yang mahal, sakjane lomba mahal tu ndak papa (ini berdasarkan pengalaman) tapi harusnya balik modal. Tahu kan balik modal itu apa? Ya , itu masalahnya. Saya merasa sama sekali uang tidak kembali T.T Ini beda banget sama lomba-lomba yang pernah tak temui! Benar-benar beda! Biasanya kalau lomba Rp.200.000 ke atas dapet macem-macem, ada blocknote, pin, map, makanan ringan banyak, makan siang dan lain-lain. Nah, yang ini enggak masalahnya. Dan di poster mereka itu ndak ada sponsor, its weird -.-
Kedua, tesnya pakai CBT (Computer Based Test), canggihnyaaaaa. Tapi, apa yang terjadi? ternyata tim saya banyak dirugikan, karena kunci jawabannya buanyak yang salah. Secara, kalau pakai sistem CBT jawaban yang benar bisa langsung keluar setelah klik “submit and finish” ya. Dan ternyata kuncinya amburadul. Ya Allah, dan ketika lapor pada pengawas lomba (mahasiswa situ juga) dia malah bilang apa coba? “kalian nggak bohong kan?” :x wooiii, tim kami dituduh bohong coba. Paling kalau dites aku sama dia (si mahasiswa) pinteran aku deh kayaknya. Hahahaha. Stupid useless brain banget tu mas-mas. Udah gitu, masnya ditanyain tentang pertanyaan-pertanyaan yang di CBT juga nggak dong. Marmos kok lombane. Dan ketiga, tim kami yang dirugikan dan kami terpaksa minta tambahan nilai karena sebenernya jawaban kami yang bener sedangkan kuncinya salah. And whats going on, guys? Bukannya di perbaiki nilainya, eh malah semua tim ditambah nilainya 0,7 gegara error CBT, is it fare? Yang harusnya dapet bonus tim saya, eehhh nilainya malah dibagi rata ke semua peserta nilainya. Errrr, ndak suka pokoknya. Dan itu terjadi dua kali, pas semifinal (alhamdulillah,lolos semifinal) juga sama. Akhirnya karena kesalahan CBT juga, kami gagal. Bukan masalah gagalnya, ketidakprofesionalan panitianya itu lho. Semoga bisa menjadi pelajaran buat mereka! Kan kasihan peserta-peserta tahun-tahun berikutnya juga ya. Moga-moga bisa lebih baik penyelenggaraannya tahun depan. :)
Kedua, tesnya pakai CBT (Computer Based Test), canggihnyaaaaa. Tapi, apa yang terjadi? ternyata tim saya banyak dirugikan, karena kunci jawabannya buanyak yang salah. Secara, kalau pakai sistem CBT jawaban yang benar bisa langsung keluar setelah klik “submit and finish” ya. Dan ternyata kuncinya amburadul. Ya Allah, dan ketika lapor pada pengawas lomba (mahasiswa situ juga) dia malah bilang apa coba? “kalian nggak bohong kan?” :x wooiii, tim kami dituduh bohong coba. Paling kalau dites aku sama dia (si mahasiswa) pinteran aku deh kayaknya. Hahahaha. Stupid useless brain banget tu mas-mas. Udah gitu, masnya ditanyain tentang pertanyaan-pertanyaan yang di CBT juga nggak dong. Marmos kok lombane. Dan ketiga, tim kami yang dirugikan dan kami terpaksa minta tambahan nilai karena sebenernya jawaban kami yang bener sedangkan kuncinya salah. And whats going on, guys? Bukannya di perbaiki nilainya, eh malah semua tim ditambah nilainya 0,7 gegara error CBT, is it fare? Yang harusnya dapet bonus tim saya, eehhh nilainya malah dibagi rata ke semua peserta nilainya. Errrr, ndak suka pokoknya. Dan itu terjadi dua kali, pas semifinal (alhamdulillah,lolos semifinal) juga sama. Akhirnya karena kesalahan CBT juga, kami gagal. Bukan masalah gagalnya, ketidakprofesionalan panitianya itu lho. Semoga bisa menjadi pelajaran buat mereka! Kan kasihan peserta-peserta tahun-tahun berikutnya juga ya. Moga-moga bisa lebih baik penyelenggaraannya tahun depan. :)
0 komentar:
Posting Komentar