Pages

Big Brother, realita yang penuh kontroversi


Tahukan reality show Big Brother? Reality show tanpa skenario, katanya. Nah, terlepas dari pro kontra acara ini diadakan di Indonesia, kemarin 14 Mei 2011 Sabtu malam deportasi, ada sebuah segmen yang unpredictable. Sebelumnya, para housemate mendapat tugas mingguan. Tugas mingguan mereka adalah menggunakan karpet kemanapun mereka melangkah. Jadi gini, karpetnya bentuknya bulet terus jumlahnya ada tujuh (kalau nggak salah) per tim. Satu tim terdiri dari empat orang mendapat tujuh karpet (kayak keset bentuknya bulet) , kemanapun mereka pergi kaki mereka tidak boleh menyentuh lantai dengan kata lain mereka harus menggunakan karpet untuk pergi kemana-mana. Tim kreatif Big Brother sengaja memberikan karpet sejumlah tujuh untuk empat orang agar mereka bergantian dan bekerjasama mengantarkan housemate se-tim untuk pergi ke ruangan tertentu di rumah Big Brother. Akan lebih enak memang kalau satu tim diberi delapan karpet , kan jadi pas dua-dua per orang ya. Tapi, justru itu tantangannya :P Dalam masa tugas itu, tidak sedikit housemate yang melanggar peraturan, seperti melangkah tanpa karpet dan pelanggaran-pelanggaran lain.

Puncaknya adalah di malam deportasi, malam terakhir mereka menjalankan tugas itu. Pada malam itu, ditayangkan berbagai pelanggaran yang sudah terjadi di rumah Big Brother terkait tugas mingguan itu. Setelah berbagai pelanggaran ditayangkan di depan mata para housemate, tiba-tiba muncul slide yang tidak terduga. Rekaman itu menayangkan keseharian dari Pak Sidik, seorang manula cacat tanpa kaki. Pak Sidik di usianya yang sudah renta rajin sekali bekerja dengan segala keterbatasan yang ada pada dirinya. Pak Sidik cacat, sekilas ketika naik motor ia tampak normal. Namun ternyata, ia tidak punya kaki sama sekali. Tidak normal seperti kita yang punya paha dan kaki, ia tidak punya. Setelah penayangan kisah Pak Sidik itu, spontan seluruh Housemate menangis. Dan saat itu juga, Pak Sidik datang dari pintu rumah Big Brother tanpa dituntun siapapun, sendiri dan mandiri menggunakan karpet seperti tugas mingguan yang dikerjakan para housemate seminggu sebelumnya. Ia berkata, “Tidak ada yang tidak bisa jika kalian yakin bisa”. Kontan seluruh housemate berpelukan dengan Pak Sidik. Segmen Big Brother yang satu ini memberi sebuah pencerahan yang luarbiasa dalam hidup saya dan masyarakat Indonesia lain yang menonton acara itu. keterbatasan bukanlah penghalang untuk berbuat sesuatu untuk diri sendiri dan orang lain :) Subhanallah

1 komentar:

Noviati Wani Wibawati mengatakan...

mohon menggunakan etika yang baik ketika memberi comment :) syukron

Posting Komentar

 

Copyright © Thipposite. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online