Pages

Review The Maze Runner


Judul : The Maze Runner
Penulis : James Dashner
Penerbit : Mizan Fantasi
Tebal halaman : 524

Setiap hari mereka harus berlari. Menyusuri lorong maze yang berkelok-kelok di luar dinding glade, tempat mereka tinggal, hingga senja tiba. Dan, ketika kegelapan turun, para pelari harus sudah ada di dalam glade. Ya, pada saat itulah griever, monster buas dan ganas, tak segan menerkam siapa saja yang masih berkeliaran di dalam maze.

Mereka bukan sekadar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup. Dengan berlari mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keluarga mereka. Namun, lintasan maze selalu berubah-ubah dari hari ke hari. Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.
 Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi turun menutup. Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat itu. Namun, mereka harus melewati maze yang membingungkan dengan sejumlah monster mengerikan di sana. Beranikah para pelari lari keluar dengan nyawa sebagai taruhannnya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti pencabut nyawa sambil berharap mukjizat datang tiba-tiba?
Chuck mati. Kenapa harus Chuck yang mati? Kenapa nggak yang lain aja? Oke, jadi Chuck adalah salah satu alasan kenapa aku bertahan baca serial ini, selain keberadaan Thomas dan Teressa tentunya. Kenapa om Dhasner tega banget bunuh Chuck di ending novel ini? Yah walaupun matinya cukup terhormat yaitu untuk menyelamatkan Thomas, setidaknya dia nggak mati karena ketabrak bus yang mengangkut orang-orang gladed dan orang-orang yang menyelamatkan Thomas dkk di Laboratorium Wicked. 

Kenapa Gally masih hidup? Kenapa WICKED mengendalikan Gally untuk membunuh warga Glade yang selamat? Gimana nasib orang-orang yang tersisa di Glade? Hidupkah? Atau justru mati? Atau dimusnahkan? Kata Teressa WICKED adalah baik, lalu kenapa ia dimusuhi? Kenapa Thomas kabur bersama orang-orang yang menyelamatkannya dari Wicked? Apakah Thomas sekarang sedang memasuki lubang yang jauh lebih mengerikan dibanding lubang Griever? 

Dari pertanyaan-pertanyaan di atas sudah pasti keliatan aku belum baca serial kedua TMR yaitu the scorch trials. Tapi sebelum bahas the scorch trials, which is serial kedua TMR, aku mau bahas dan kasih review sedikit tentang serial pertamanya, yaitu The Maze Runner. Rasanya baru sejam yang lalu, aku terbangun dari imajinasi dalam novel the Maze Runner. Dibangunin ibu gara-gara udah masuk waktu sahur, sementara aku masih tenggelam dalam labirinku sendiri. Keasikan baca maze runner, sampe-sampe pas keluar kamar berasa keluar dari maze dan glade. Serius, aku nggak bohong untuk yang satu ini, rasanya memang seperti itu. 

Suatu hari, Thomas terkaget-kaget sekaligus bingung ketika mendapati dirinya akhirnya bisa melihat cahaya- yah cahaya matahari seingat dan setahunya pada saat itu. Laki-laki sepantarannya berkumpul puluhan di hadapannya, menatapnya penuh penasaran. Seingat Thomas terakhir kali ia mendapati dirinya ada di sebuah kotak yang terus bergerak tiada akhir. Di Glade- begitu warga menyebutnya- ia mendapati ada kehidupan di sana. Alby adalah pemimpin di antara mereka, yang juga tidak berbeda jauh dengan usia Thomas. Serta ada Newt yang menjadi wakilnya. Di Glade tidak ada perempuan. 

Kehidupan di Glade nyaris mirip seperti di kehidupan sebelumnya, samar-samar Thomas sedikit mengingatnya. Semua anak di Glade tidak memiliki memori apapun tentang kehidupan yang mereka sebelumnya. Semua sudah berubah. Semua anak yang hidup di Glade mengalami hal sama yang dialami Thomas, tahu-tahu sudah ada di sebuah kotak dan dikirim ke Glade. Setiap bulan, kotak selalu membawa anak baru. Para Kreator seolah menginginkan sesuatu dari mereka, namun mereka tidak bisa menemukan jawabannya. Setiap minggu di hari yang sama, Glade selalu mendapatkan kiriman rutin berupa persediaan makanan dan kebutuhan lainnya. Di Glade juga telah ada beberapa pengawas yang setiap hari melaporkan pekerjaannya dan mengadakan pertemuan dengan Alby dan Newt. Diantaranya adalah Frypan pengawas bagian dapur yang mengurusi semua makanan dan menyediakan hidangan lezat bagi warga Glade. Lalu ada Minho –pertama kali baca aku harus memastikan bahwa yang aku baca beneran namanya Minho bukan Miho .__. – pengawas bagian para pelari. Apa itu pelari? Ternyata Glade dikelilingi oleh empat pintu di setiap sudutnya. Glade adalah bagian tengah dari sebuah maze yang tak terhingga. Pelari bekerja untuk mencari jalan keluar setiap pagi hari pada saat pintu terbuka dari ke empat arah dan kembali pada saat matahari terbenam ketika pintu mulai menutup kembali. Tidak semua orang bisa menjadi pelari, karena di luar Glade ada bahaya yang mengintai mereka. 

Glade dikelilingi oleh Maze yang tidak memiliki pintu keluar. Mereka terkurung selamanya di Glade. Bahkan keluar di malam hari menuju Maze tidak bisa, karena belasan griever mengintai mereka dari balik dinding. Esok hari pada saat Thomas berkeliling untuk tur anak bawang, ia mendengar bunyi sirine keras di seluruh Glade. Semua orang tertegun dan tak bisa berkata-kata. Apa yang sedang terjadi? Mengapa ada kiriman dua anak berturut-turut dalam dua hari? Segalanya akan berubah. Kedatangan anak baru ini dan Thomas yang datang sehari sebelumnya akan merubah segalanya. 

Setelah aku mencoba bersabar menyelesaikan buku pertama Delirium akhirnya nggak tahan lagi untuk baca the maze runner ini alhasil tutup delirium sementara padahal baru baca setengah dan tenggelam di dalam petualangan Thomas. Om Dashner pandai sekali memainkan emosi pembaca. Buku ini terdiri dari 61 Bab dan setiap akhir bab selalu ada twist yang bikin kita nggak bisa kalo nggak ngelanjutin baca. Dijamin ketika baca buku ini nggak bakal bisa berhenti, ngos-ngosan dan terkaget-kaget. 

Ketika baca di awal bingung banget. Thomas ini orang baik atau bukan? Kenapa banyak dimusuhi? Ben, Gally bahkan Alby mengaku pernah melihat Tommy di masa lalu dalam keadaan yang tidak baik. Sebagai pembaca ya aku bingung dong hahaha. Sempet terpikir Thomas adalah orang jahat dan wah ini aku baca novel yang tokoh utamanya antagonis, eh tapi ternyata di akhir ... yah begitulah. 

Overall bagus banget. 5 of 5 stars ! *ngelanjutin baca serial keduanya* *review kedua menyusul*



0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Thipposite. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online