Rasanya seperti apa?
Inilah pertanyaan yang selama dua terakhir memenuhi pikiran hambaMu ini ya Rabb. Terpantik karena berita dari salah satu saudara seiman yang baru saja dipanggil ke Rahmatullah. Apakah mati itu sakit?
Sore ini, ba’dha maghrib, hamba merenung selama perjalanan pulang dari kampus. Setiap detik, terbayang jika sewaktu-waktu malaikat Jibril datang mendekat pada hamba dan mengambil kembali apa yang telah Engkau titipkan pada hamba, nyawa. Sakitkah? Usai itu, kemana hamba akan pergi? Hamba sangat takut membayangkan terjerumus ke dalam pedihnya azabMu. Hamba takut, sangat takut sampai butiran airmata tak tersadar terjatuh ketika membayangkannya. Hamba merasa kufur nikmat.
Jika takdir dapat terurai kembali menuju masa lalu, akankah hamba akan berakhir sama dengan hari ini? Hamba takut ketika apa yang hamba perjuangkan ternyata bukan yang Engkau inginkan.
Inilah pertanyaan yang selama dua terakhir memenuhi pikiran hambaMu ini ya Rabb. Terpantik karena berita dari salah satu saudara seiman yang baru saja dipanggil ke Rahmatullah. Apakah mati itu sakit?
Sore ini, ba’dha maghrib, hamba merenung selama perjalanan pulang dari kampus. Setiap detik, terbayang jika sewaktu-waktu malaikat Jibril datang mendekat pada hamba dan mengambil kembali apa yang telah Engkau titipkan pada hamba, nyawa. Sakitkah? Usai itu, kemana hamba akan pergi? Hamba sangat takut membayangkan terjerumus ke dalam pedihnya azabMu. Hamba takut, sangat takut sampai butiran airmata tak tersadar terjatuh ketika membayangkannya. Hamba merasa kufur nikmat.
Jika takdir dapat terurai kembali menuju masa lalu, akankah hamba akan berakhir sama dengan hari ini? Hamba takut ketika apa yang hamba perjuangkan ternyata bukan yang Engkau inginkan.
0 komentar:
Posting Komentar