Pages

Review After D-100


Judul : After D-100
Penulis : Park Mi Youn
Penerbit : Haru
Harga : Rp63000
WANITA
Aku mencintai laki laki itu dan menikahinya. Akan tetapi setelah hari itu, Aku memutuskan untuk bercerai dengannya
PRIA
Sampai sebelum hari itu, Aku tidak mencintai istriku. Akan tetapi setelah hari itu, Aku mulai mencintai istriku
Wanita yang jatuh cinta dan lelaki yang tidak jatuh cinta. Akan tetapi setelah hari itu, perasaan keduanya berubah drastis. D-100,
Apa yang terjadi kepada keduanya setelah hari itu? 



Aku penasaran baca novel ini karena seperti biasa penerbit menggembor-gemborkan keluarnya novel ini dan beberapa kawan blogger juga heboh. Setelah baca, komentarku cuma ... Enampuluh tigaribu ku kembalikan kepadaku! -_- 

Novel ini sejenis kayak After The Wedding karangan Kim Ji Oh yang aku baca kurang lebih setahun lalu. Kalau diperbadingkan antar keduanya, aku prefer after the wedding. Emosinya lebih dapet dan ngena aja. Ceritanya hampir sama tentang suami istri yang menemukan bahwa ternyata kehidupan setelah menikah ternyata beda nggak kayak waktu dibayangin sebelumnya. Kalau di After The Wedding, tokoh utama ceweknya kena bully sama ibu mertua, kayak sinetron ya? Tapi enggak kok, menurutku masih rasional karena di Korea istri itu tekanannya jauh lebih gede daripada suami karena mereka emang dituntut banyak banget oleh keluarga suami. Si cowok kan harus membiayai biaya pernikahan tapi gantinya si cewek yang beliin rumah dan isinya. Udah gitu, ibu-ibu korea itu lebih cerewet soal kesehatan anak cowoknya dan selalu manjain anaknya alhasil istrinya dituntut banyak terutama jadi ibu rumah tangga. Normal sih, tapi yang bikin nggak enak adalah si ibu mertua biasanya perfeksionis. Nah itu. Di novel after D-100 ini juga sama. Orangtua Lee Jung Chul juga sama perfeksionisnya, terutama ibunya. Kayaknya emang dari banyak deskripsi novel-novel di Korea kebanyakan sifatnya kayak gitu. Kok jadi OOT sih back to review deh ya? -_- 

Kang Gyung Hee adalah anak bungsu dari keluarga kaya. Anak perempuan yang dimanja orangtuanya, terpaksa menyelesaikan sarjana hanya untuk formalitas. Orangnya ceria dan cantik. Suatu hari dipertemukan dengan Lee Jung Chul, yang memang sedang mencari pasangan hidup. Kang Gyung Hee mengidam-idamkan Jung Chul sebagai suaminya. Jung Chul yang seorang CEO muda dan bertalenta pun akhirnya menikahi Gyung Hee. Nggak banyak diceritain gimana dua orang ini membangun emosinya masing-masing menuju pernikahan. Yang saya simpulkan bahwa si Jung Chul hanya tertarik menjadikan Gyung Hee sebagai istri karena kepribadiannya yang ceria. Dan kebetulan keluarga Gyung Hee juga menginvestasikan uang cukup banyak ke perusahaan Jung Chul. 

Oiya ini novel dewasa ya. Jadi jangan harap akan seperti membaca novel menye-menye segenre My Boyfriend’s Wedding Dress atau 4 Ways to Get a Wife. Setelah lama menikah, Gyung Hee mengalami beberapa tekanan karena belum punya anak. Jung Chul justru menanggapi hal itu santai, bahkan mereka mengadakan semacam perjanjian kecil jika memang tidak berhasil maka cukup hidup berdua saja baginya sudah baik. Tapi Gyunghee dan keluarganya masih ingin mengusahakannya. Alhasil diperkenalkanlah mereka pada dokter sepupu Jung Chul yang akhirnya menangani kasus suami istri itu. Mandul ... adalah satu kata yang tidak pernah mau/sanggup didengar oleh siapapun baik seorang istri maupun suami. Gyunghee dikatakan mandul, namun di pemeriksaan sebelumnya ia dikatakan masih menyimpan sedikit persentase kemungkinan kehamilan. Ia menjalani berbagai pengobatan. Obat-obat itu tidak menghasilkan pengaruh apa-apa. Seberapa keras mereka mencoba, mereka tetap tak bisa mendapatkan anak. Muncul kecurigaan jangan-jangan Jung Chul juga mandul karena hasil pemeriksaannya tidak dipublikasikan. Setelah dicari tahu, ternyata Jung Chul malah belum memeriksakan diri. 

Pada akhirnya diketahui bahwa Jung Chul juga mandul. Gyung Hee merasa dikhianati, begitu pula perasaan keluarga Gyung Hee. Gyung Hee melayangkan surat cerai, namun Jung Chul tidak mau menandatangani surat tersebut. Aku agak nggak tahan sama sifat tokoh utama cewek di novel ini. Err... dia bener-bener hidup hanya dengan perasaannya sendiri dan nggak pake akal dan pertimbangan perasaan orang lain. Sedih banget kalo ada orang kayak gitu. Dia itu kan jadi istrinya si Jung Chul udah lama ya, masa nggak bisa paham perasaan suaminya sendiri sih. Egois banget dan sifatnya bener-bener nggak rasional. Sedangkan Jung Chul emosinya cukup dapet disini. Bener-bener terisolasi dari orang-orang dan dibenci banyak orang. Tapi kenapa ujung-ujungnya si Jung Chul mau balik lagi sama si Gyung Hee? Dan Gyung Hee nya disini labil banget sumpah -_- 

Kemunculan orang ketiga disini juga nggak ngefek. Ada dua orang dan mereka cuma jadi angin yang cepet banget berlalunya. Terlalu banyak emosi Gyung Hee yang diselami dan isinya cuma muter-muter. 

Buat novel ini aku menghargai diriku sendiri yang merelakan uang untuk beli, jadi satu bintang untuk hal itu. Sisanya bener-bener pure rating untuk novel ini yaitu dua. 


3 komentar:

Dini mengatakan...

Hai, Novi.. aku berkunjung ke blogmu nih karena kamu kasi aku link After D-100 ini, hehehe... Ya sah-sah aja sih beropini beda dari kebanyakan, cuma kok aku kurang nangkep kenapa kamu nggak suka novel ini dan kayak nyesel belinya, kecuali karena novel ini mirip ceritanya dengan After The Wedding. Well aku belum baca novel itu sih, tapi kalo garis besar tema tentang pernikahan yg tidak ideal, rasanya emang banyak, deh. Hehe. Resensimu bagus menurutku dari segi menceritakan ulang, juga latar belakang tentang pernikahan di Korea. Hanya saja ya itu tadi, kamu nggak kasi tau di mana jelenya penceritaan novel ini yg bikin kamu menyesal? Hehehe :)

Dinoy/

Dini mengatakan...

Oh, maaf, sepertinya aku yg kurang teliti baca. Ada di ending ya alasannya:

"Aku agak nggak tahan sama sifat tokoh utama cewek di novel ini. Err... dia bener-bener hidup hanya dengan perasaannya sendiri dan nggak pake akal dan pertimbangan perasaan orang lain. Sedih banget kalo ada orang kayak gitu. Dia itu kan jadi istrinya si Jung Chul udah lama ya, masa nggak bisa paham perasaan suaminya sendiri sih. Egois banget dan sifatnya bener-bener nggak rasional. Sedangkan Jung Chul emosinya cukup dapet disini. Bener-bener terisolasi dari orang-orang dan dibenci banyak orang. Tapi kenapa ujung-ujungnya si Jung Chul mau balik lagi sama si Gyung Hee? Dan Gyung Hee nya disini labil banget sumpah -_-

Kemunculan orang ketiga disini juga nggak ngefek. Ada dua orang dan mereka cuma jadi angin yang cepet banget berlalunya. Terlalu banyak emosi Gyung Hee yang diselami dan isinya cuma muter-muter. "

Hihihi... well, alasan yg masuk akal sih. Di novel ini aku malah suka dengan cara penulisnya bikin kita kecele. Awalnya seolah-olah Jung Chul-nya yg antagonis, ehh... ternyata masa lalunya juga pahit banget dan bikin sedih :( Justru di situ menariknya menurutku, Gyung Hee pun jg terlihat tegar dan nggak mau kelihatan lemah, kan dia juga nggak segitu gampang nerima mantan suaminya lagi. ^^ Tapi emang di sini menariknya novel, satu cerita bisa dapat banyak opini dari pembacanya. Good Job! Kalo ada resensi lain yg novelnya jg pernah kubaca, share juga yaa hehe...

Noviati Wani Wibawati mengatakan...

Menurutku justru Gyung hee disini lemah banget dan melarikan diri dari kenyataan. Dia egois dan menolak menerima penjelasan. Walau at the end dia tahu. Sebenernya novel ini bakal jd bagus bgt kalo penokohan utamanya justru dr Jung Chul.

Posting Komentar

 

Copyright © Thipposite. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online