Pages

Diskusi Intelektual #1

Diskusi Intelektual
 23/03/2012

 *nggak semua dari kapitalisme itu jelek, bahkan macam-macam transaksi kayak mudharabah, musyarakah, salam, isthisna dll itu dulu sudah ada dari masa jahilliyah
*Utang itu nggak boleh dijual lagi (menghindari bubbles case)
*Utang piutang tidak menjadi fokus utama dalam pembelajaran eksyar, tetapi tidak berarti islam tidak mengatur hal ini
*Utang lebih baik untuk dialihkan untuk ekspansi lapangan pekerjaan dan terkonsentrasi pada sektor riil
*mikrofinance kayak BMT nggak jalan terlalu baik karena krisis kepercayaan baik dari masyarakat ataupun bank sendiri, solusinya subsidi dari lembaga zakat
*Saham syariah di Indonesia sekarang masih hanya sebatas barang produksinya haram atau nggak
*Untuk diketahui, Malaysia dan Arab Saudi telah menjadikan Eksyar sebagai nyawanya
*Di Bangladesh ada sebuah laboratorium eksyar, di Indonesia punya? Salah satu program followernya adalah koperasi yang dicetuskan Moh.Hatta
*Tren BMT stag di tahun 2012 ini, hanya berjalan dari 2008-2011
*Walau tren menurun, BMT senantiasa melakukan inovasi dan perubahan yang lebih baik *Indonesia harus jadi trendsetter bukan follower dari ekonomi konvensional terlebih dalam bidang financing
*Indonesia tidak melulu ikut mainstream konvensional tapi harus memberikan sebuah inovasi produk/lembaga yang sesuai dengan Islam
*Meniru bentuk, modifikasi proses. Why not?
*Bubble case 2008 di US adalah sebuah pembelajaran besar bahwa Eksyar adalah solusi dari keterpurukan kapitalisme
*Gelombang cinta adalah contoh praktik yang dilarang dalam Islam
*Fiqh keindonesiaan? Mau mengislamkan Indonesia atau mengindonesiakan islam?

Notes from the owner of this blog: 

Saya tertarik dengan sebuah pernyataan dari seorang dosen yang disampaikan di forum diskusi siang tadi. “Bagaimana mau menerapkan ekonomi Islam kalau orang-orangnya belum sepenuhnya Islam?” Bagi saya, ini adalah cambukan bagi para pejuang eksyar di seluruh belahan dunia. Bukan sebagai sebuah pesimisme, melainkan sebuah optimisme. Kalau saya jadi dosen itu mungkin saya juga akan melontarkan pertanyaan yang sama. Idealis sangat diperlukan dalam memperjuangkan eksyar, tetapi harus diikuti dengan langkah pasti. Kasarnya, buat apa kalian memperjuangkan eksyar, memberikan jutaan ide, meneriakkan perubahan buat apa kalian lakukan itu? kalian mencoba berubah saja tidak mau! Jadi, apa yang kalian perjuangkan? Pantas sajalah idealisme kalian mudah sekali runtuh  ketika sudah berhadapan dengan sektor riil. Lha kalian nggak pernah follow up ide kalian kok. *peace*

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Thipposite. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online